Halaman

Kamis, 11 November 2010

PARBEGUAN.........

PARBEGUAN inilah judul yang tepat untuk blog ini, pembuatan blog ini beraqal dari coba -coba. saya menulis judul PARBEGUAN ini bukan sembarangan karna ini berawal dari pengalaman saya di kampung doeloe.
di kampung saya ada suatu tempat dimana ditempat itu ada pohon yang tumbuh di area persawahan, anehnya lagi pohon itu malah tumbuh subur di area persawahan itu padahal sawah itu orang kampung saya bilang namanya OMBIK.Ombik yang berarti sawah yang lumpurnya dalam bisa - bisa lumpurnya kalau orang dewasa turun kesawah ombik itu bisa tenggelam. Pohon itu di diberi nama dengan sibodak air, yang jelas saya kurang tahu tentang sibodak air ini. Pada zaman doeloe sebulum saya lahir ada ceritanya nih tentang sibodak air parbeguan. parbeguan ini persis di dekat kebun tulang saya yang dulunya waktu saya tinggal di kampung saya yang mengurusnya, kebetulan di kebun ini ada tanaman kakao bahasa kerennya sekarang, nah dari situlah saya mulai melihat - lihat parbeguan ini. kata orang kampoeng saya pabeguan ini tidak boleh di dekati karna sangat berbahaya sekali di dekati manusia biasa. berarti saya bukan manusia biasa lagi dong karna saya sudah mendekatinya.. hahahaha saya juga gak tau apa saya waktu itu sudah berubah jadi begu wallohu aklam. setelah saya melihat - melihat parbeguan itu kalau dilhat sih seram jugalah tapi bagi saya itu tidaklah begitu seram biasa saja kelihatannya. saya bisa di situ beraktivitas membersihkannya juga pernah bahasa bataknya mangarabi. di situ juga banyak tumbuh pohon pinang biasa juga saya ambil untuk manabusi parkopi hahahaha bahasa bataknya keluar. 
lanjut yah ceritanya....
Parbeguan ini banyak orang yang sudah kena penyakitnya ataupun di toppang begu begtulah, disawah ombik inilah ada sibodak air kira-kira ada empat atau lima batang pohonnya tumbuh subur luar biasa sekali biasanya pohon sibodak pertumbuhannya tidak begitu subur tapi pohon sibodak air ini tumbuh begitu subur luar biasa sekali pohon ini tingginya mencapai 30m. dari sinilah berawal ada dua orang pendekar sakti mereka berdua ini anak dan ayah, pendekar - pendekar ini bersal dari luar daerah tepatnya daerah mandailing yang terkenal dengan ilmu panaba harambirnya hehehehe. kedua pendekar ini memilih sibodak air untuk mereka takklukkan karna mereka sudah bosan manaba harambir. mulailah kedua pendekar sakti ini manaba sibodak air pertama - tama mereka bingung sudah di tebang kok gak mau jatuh katanya dalm hati.
percakapan mereka dalam b.batak :
manaf  : bah asi nara dope marumbak madung do ditaba
muliadi : namarkati au be aupe songonima urasa lojana manabana 
manaf  : mulak maita accogot ita ulaki
muliadi : jadima... accogot do nimmu ateh 
Terus ceritapun berlanjut ke esokan harinya kedua pendekar ini melanjutkan pekerjaannya manaba sibodak air. di hari ke dua belum bisa juga pendekar - pendekar ini manaba sibodak air sampai - sampai mereka maridian satu minggu untuk menambah tenaga atau memikirkan cara baru untuk menaklukkan sibodak air ini.
terus datanglah seorang bapak namanya Palit samosir menanyakan kepada pendekar manaf dalam bahasa batak kita.
Palit : mang songon dia?
manaf : nga ubotodah mang dua ari napedo ra marumbak sibodak air i
palit : songon dia nanga ibaen amu cara manabana ?
manaf : songon nabiasa di taba pake baca2an 
palit : aha buse ma baca2an nai urutmu [si palit panas]
manaf : asi paurut2kon babamu botak [nyindir juga si manaf]
palit : aha nimmu ?
manaf : nadong ba uda marsiayang dei...
masih lanjut ni ceritanya tapi habis sholat jum'at dulu........

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar