(Mangaligi Proses Marpokat Dalam Adat Angkola)
_______________________________________________________________
Seperti yang telah kita ketahui bersama
bahwa secara umum kegiatan adat itu di bagi dua yaitu :
1. Siriaon ima semua kegiatan yang berhubungan dengan kegembiraan
2. Siluluton ima semua kegiatan yang berhubungan dengan duka cita.
Pada pagi hari ini, saya tertarik untuk mengetahui bagaimana
proses dari suatu kegiatan siriaon (Marhorja/pesta adat). Dan
untuk pengetahuan ini tulisan ini saya susun.
_____________________________________________
Proses Musyawarah / Marpokat Dalihan Na tolu
_____________________________________________
"Innamal Akmalu bin Niat" adalah
awal mula dari suatu acara marhorja adat dimulai. Dan biasanya
niat ini datang dari pihak tuan rumah atau "Suhut/bagian dari kahanggi" untuk kemudian
disampaikan pada kahangginya.
Setelah kahanggi mengetahui, maka diambillah kesepakatan untuk
marottang semua unsur yang yang berhubungan dengan pelaksanaan adat.
Tujuannya adalah untuk "Marpokat/mengambil keputusan" agar suatu
acara adat dapat dilaksanakan dengan lancar.
_______________________________________
Orang Yang Semestinya Hadir dalam Acara Adat
_______________________________________
1. Juru Bicara yaitu phak tuan rumah atau utusannya sebagai orang
yang punya Hajat/Pesta. Juru bicara i ni disebut juga Pangatak
Pengetong atau Penyusun Acara sangape Protokoler.
2. Suhut yaitu orang yang yang punya hajat/niat melaksanakan adat
3. Anak Boru Suhut yaitu menantu yang punya hajat
4. Pisang Raut yaitu ipar dari Anak Boru)
5. Paralok alok yaitu peserta musyawarah yang turut hadir
6. Hatobangan yaitu Raja adat di Kampung tersebut
7. Raja Torbing Balok yaitu Raja adat dari kampong sebelah
8. Raja Panusunan Bulung yaitu Raja di Raja Adat/ Pimpinan Sidang)
_____________________________________________
Urutan pembicara dalam acara adat perkawinan
_____________________________________________
Berikut urutannya setelah semua
pembicara adat hadir :
1.Juru Bicara Adat (Pihak Suhut) sebagai pembicara pertama :
Adalah orang yang harus menyampaikan maksud dan tujuan mengapa di
laksanakan acara adat beri kut Ucapan Terimakasihnya atas
kehadiran semua pihak.
Hata biasanya :
”Diharoro ni anak ni raja, songoni anak ni namora.
Nadung martoruk abara,Namar nayang ni lakka.....dst “.
2.Pihak Suhut sebagai pembicara ke dua :
Hata biasana :
”Takkas ma hami olat ni niat, anak niraja dohot namora palaluhon.
sian harani dison hami pasahaton, songoni dohot mayorahon.....dst“.
3.Pihak Anak Boru yang mengiringi mora sebagai pembicara ke tiga :
Hata biasana
:
”Manatap ma tu toru, tu siamun tu siambirang, pangidoan ni ami
anak boru, ulang lang lang pangusayang..... dst“.
4. Pisang Raut juga ikut menyerahkan sebagai pembicara ke empat :
Hata biasana :
”On ma pangidoan, ni pisang raut,
Arion ma ari ulang lusut, muda lewat on
horbo lusut, sarsar ma nadung luhut...dst “.
5.Hatobangan sebagai pembicara ke lima memberikan jawaban atas
permintaan suhut, anak boru dan pisang raut :
Hata biasana :
”Melpas ma tu namambalosi, sangape namangalusi,
Manjawab saro sonnari, Hata nisuhut Habolonan nakkinani
...dst“.
6.Raja Kampung sebagai pebicara ke enam juga ikut Menjawab
permintaan :
Hata bisana :
”Muda pola tabo ima na bornok, Sombu roha puas di
lala...dst”.
7.Raja kampung sebelah atau torbing balok sebagai pembicara
ke tujuh ikut menjawab permintaan :
Hata biasana :
”Muda au Rajai Tobing balok sian naritti, Hujagit hutarimo
andung muyuon, muda saro di naritti jolo hudokkon...dst “.
8.Raja Panusunan Bulung sebagai pembicara terakhir Memutuskan
berhak memutuskan pokat/Sidang :
Hata biasana :
”Dalan dalan tu Sidimpuan Boluson parsabolas,
Madung dapot hasimpulan Tolu noli ta dokkon Horas
horas… horas...horas “.
_______________
Kesimpulan
_______________
- Dengan demikian, jelas tergambar ada aturan main yang telah
disepakati bersama oleh masyarakat (Dalihan Na Tolu) dalam
pelaksanaan acara adat.
- Meurut hemat saya aturan ini untuk sekarang tidaklah terlalu
mengikat, artinya bisa saja satu unsur tidak ada dan acara
marpokat tetapi bisa dilaksanakan (Bukti aturan adat Angkola
itu dinamis).
- Bagi saya pribadi, semoga aturan main ini tetap dijalankan
karena terkesan cukup logis untuk menghindari hal-hal yang
tidak diinginkan dalam pelaksanaan acara adat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar