(Sekilas Pemahaman Pada Istilah Adat)
_______________________________________________________
Para dongan samarga pun so sa marga yaitu para
ipar atau lae,...horas...!
Mambege hata nai ginjangi bukan tidak mungkin akan
menimbulkan naluri ingin tahu bagi kita tentang apa
itu tukang kotuk adat, siapa tukang kotuk ini dan
bagaimana pula cara makkotuk adat serta apa pula
hubungannya dengan oppu ni kotuk.
Adalah pertanyaan yang mau saya coba jawab lewat
tulisan ini.
Jawabannya bukanlah karena bertanya pada
hatobangon ni huta atau mereka para ahli adat. sebab,
bagaimana pula saya bisa ketemu mereka, sementara saya
anak parjalang yang jauh dari hatobangon ataupun
koum sisolkot. Karena itu sumber pelajarannyapun di
cari sendiri.
Berikut hata patujolona yang dikutif dari salah satu
acara adat :
____________________________________________________________
"Baen dison dope Oppu ni Kotuk pangoalan bisuk dinasada on
markhasuhutan atco dapot tabaritahon tontang godang dohot
hosa. ulang adong beon tinggal sada marlangkap dua
ulang tubu nguas dohot male. Parasaan dipakilalaan di
nasada on markasuhuton.
Baen disondoi namanjadi oppuni kotuk Patuan Banggor baen
tu hita nomaon helpasanna, Attong huhelpaskonma tu oppuni
kotuk Patuan Banggor".
Para kawan ataupun iboto pemilik marga...! maka setelah
dihelpaskon tu oppu ni kotuk, oppu ini pun berkata :
"...attong totop maon hai haturkon hormat dohot sattabi.
Saridho mandok sattabi, sattabi sappulu, sappulu noli hami
marsattabi. Tu tua sahala anak ni raja anak ni namora.
..........................................................
Hami sude sian suhut sibaholonan, songoni muse au oppu ni
kotuk, mambege hata ni kahanggi namanyambut mangaluagi
di haroroatta sasudena. Nada on attong, nasasambut mada
hami amang rajakku raja nami............................
Baru lalu ma tutoru ima burangir na hombang dua sarangkap...
mangido on ulang tarlubang simanjojak......................
baruma koris mangkasar bulan dipasarung mungut-ungut di
endak maturendut..."
____________________________
Pengertian Tukang Kotuk Adat
____________________________
Para dongan sapardiskusian, berdasarkan uraian diatas saya
punya gambaran, bahwa yang dimaksud Oppu ni Kotuk dalam
istilah adat adalah seorang pembicara (Pakkobar) yang berhak
memberikan penuturan/perincian/pemberi arti dalam setiap
pelaksanaan adat. Karena itu Oppu ni Kotuk ini adalah seorang
ahli adat yang sangat diharapkan kehadirannya dalam setiap
kegiatan adat.
______________________________
Oppu ni Kotuk dalam Acara Adat
______________________________
Para dongan Marga's Community, pertama saya mendengar
istilah Oppu ni Kotuk adalah pada acara "Pengangangkatan
Sultan Desa na Walu". Pada proses adatnya Oppu ni Kotuk
inilah yang memberi perincian tentang sagala manfaat
dari parasarana adat, seperti burangir, ulos, tanda-tanda
kemahkotaan, dll.
Tentunya demikian pula pada acara-acara adat lainnya
seperti pernikahan/haroan boru, pemberian marga, pemberian
gelar, dll.
_________________________
Syarat Jadi Oppu ni Kotuk
_________________________
* Gelarna minimal Mangaraja.
"Tando na doi Mangaraja, natanamo boti babanso, didia sajo
adong nahorja ia do makkotuk pangalaho" ninna.
* Sanggup Manjagit Mangalehen
"Muda tutu iba tukang kotuk adat (mangaraja) sanggup
manjagit mangalehen, jeges usahona sahingga inda
idokkon raja nalalaen" ninna muse
* Mamboto na Hurang dohot na Lobi
"Si tiop tali pinuttun ni parsidangan, namamboto
nahurang dohot nalobi. Martopap di luat siborang,
ondo namamboto jantan dohot boru-boru" hata lainna.
* Pistar mambota Aha Nai bagasan roha
"Pargaja-gaja ni nibung na pahae-hae aek sosa.
Au namalo sumambut lidung napa sahutkon aha dibagasan
roha" ninna muse.
* Dll.
___________________________________________________________
Para pemilik marga batak...! khususon pejantan tangguhnya,
sudahkah anda siap jadi Mangaraja ? Jadi Mangaraja dongan,
mangaraja tukang kotuk adat namalo sumambut lidung,
namamboto aha nai bagasan roha ni halak ?
Kakakakaka...semoga anda semua dapat menjadi mangaraja,
yang jadi raja pangalahona raja pula pakkataionna seperti
pakkataionni oppu ni kotuk nai tulisanon..
Ahhhhhhhhhhhhhhhh...indahnya sastra batak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar